26 Juni 2009 17:54
Herbal untuk Wasir
Daun wungu sudah lama dikenal untuk mengobati wasir atau ambeien. Namun, tak cuma itu khasiat yang dimiliki.
Senyawa flavonoid dalam daun wungu mampu mengurangi pembengkakan atau peradangan.
Daun wungu atau yang disebut juga daun ungu (Graptophyllum pictum [L.]Griff.) sering ditemukan tumbuh liar di pedesaan atau ditanam sebagai tanaman hias dan tanaman pagar. Asalnya dari Papua dan Polynesia.
Daun ini dapat ditemukan dari dataran rendah sampai pegunungan dengan ketinggian 1.250 dpl (di atas permukaan laut). Tumbuh baik pada tempat terbuka yang terkena sinar matahari, dengan iklim kering atau lembab.
Ciri menonjol tanaman yang juga sering disebut sebagai daun temen-temen ini adalah permukaan daun berwarna ungu mengkilap dan berbau kurang sedap. Daunnya berbentuk bulat telur dengan pangkal dan ujung daun meruncing, sedangkan tulang daun menyirip.
Bentuk tanamannya adalah pohon kecil atau perdu. Tanaman perdu ini bisa tumbuh dengan ketinggian antara 1,5 sampai 3 meter. Cabang dan ranting memenuhi batang tanaman ini.
Terdapat tiga jenis varietas tanaman daun wungu. Varietas itu adalah daun berwarna ungu, daun berwarna hijau, dan daun belang-belang putih. Namun, yang sering digunakan sebagai obat adalah varietas yang berdaun ungu.
Pengembangbiakan tanaman yang oleh orang Madura disebut sebagai daun karotong ini bisa dilakukan dengan biji atau stek batang. Meski demikian, perkembangbiakan yang baik adalah dengan stek batang.
Cara memeliharanya cukup mudah, yaitu cukup disiram dan dijaga kelembaban tanahnya. Jangan lupa pula untuk memberi pupuk dasar.
Meluruhkan Air Seni
Bagian tanaman yang dapat digunakan sebagai obat adalah bagian daun, kulit batang, dan bunga. Daunnya mengandung flavonoid, alkaloid nontoksik, glikosid, steroid, saponin, tanin, dan lendir.
Batangnya mengandung kalsium oksalat, asam forlat, dan lemak. Kandungan zat tersebut mengakibatkan tanaman ini bersifat diuretik atau meluruhkan kencing, mempercepat pemasakan bisul, mempunyai pencahar yang memperlancar buang air besar (mild laxative), dan melembutkan kulit (emolien).
Sifat pencahar pada daun ini hanya bersifat ringan, artinya menjadikan tinja lunak tapi tidak sampai diare. Ini disebabkan persentase kandungan lendir mencapai 35 persen. Kandungan serat ini mampu membantu mengatasi dan mencegah penyakit wasir dan sembelit.
Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya penyakit wasir. Ada faktor kehamilan, keturunan, dan kegemukan.
Hanya saja, faktor yang paling jelas menyebabkan wasir adalah tinja terlampau keras sehingga menekan dubur dan menggelembungkan pembuluh darah di dubur. Faktor ini bisa dicegah dan diobati dengan minum ramuan daun wungu.
Kurangi Nyeri
Senyawa flavonoid dalam daun wungu bersifat antinflamasi, sehingga mampu mengurangi pembengkakan atau peradangan yang disebabkan oleh wasir. Sempat diceritakan juga oleh beberapa orang bahwa daun wungu mampu mengobati penyakit wasir yang amat parah alias keluar darah waktu buang air besar. Untuk memperoleh hasil maksimal, penderita wasir harus meminum rebusan daun wungu secara teratur, sehari satu gelas.
Rasa nyeri dan perdarahan juga bisa dikurangi dengan rebusan daun ini. Namun, untuk melancarkan datang bulan, khasiat tanaman ini terdapat pada bunganya.
Zat antinflamasi atau antiperadangan pada tanaman ini bisa juga digunakan untuk menyembuhkan bengkak dan bisul. Demikian juga untuk bengkak karena benturan dan bisul di payudara.
Penelitian di Universitas Kristen Widya Mandala Surabaya pada tahun 1980 berhasil membuktikan bahwa daun wungu berkhasiat mengatasi penyakit panas dalam. Kabar baik juga untuk penderita varises karena ramuan daun wungu dapat membantu menghilangkan varises yang cukup mengganggu penampilan.
Bahkan dari penelitian Dr. Sardjono Oerip Santoso dan Dr. Sugiarto, seperti yang termuat dalam Majalah Trubus no.361 edisi Desember 1999, dinyatakan bahwa rebusan daun wungu bisa menghilangkan rasa nyeri dan perdarahan, baik yang dirasakan di dalam atau di luar tubuh. @ Suharso Rahman (Sumber Majalah Senior Jumat, 21 Mei 2004)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar